Engkau-Yang-Tak-Ku-Tahu-Namanya
Goresan penaku tertumbuk pada satu nama. Yang
sejak dulu mengisi sela-sela fikiranku. Yang sejak dulu mewarnai hari-hariku,
bahkan ia juga mewarnai lembar demi lembar diariku. Nama yang tak pernah
tertulis lengkap. Hanya sepatah kata yang bisa ku reka jika ku menutup mata. Nama
yang dengan mudahnya mencairkan suasana hatiku bagai mozzarella diatas bulatan
roti pizza. Yumm.
Dia memang belum ada, entah kapan dia akan ada.
Ingin ku mencicipi sedikit apa itu rasanya cinta. Maniskah layaknya pepaya yang
sudah masak? Asinkah bagai garam di lautan? Atau asam seperti kiwi hijau menyegarkan?
Atau bahkan pahit melebihi obat kadaluarsa? Entahlah, aku hanya masih bisa
menerka-nerka bagaimana rasanya.
Nama itu, bagai deretan angka yang tak
pernah habis masa untuk menghitungnya. Bagai tetesan air di sungai yang tidak
akan kering selamanya. Indahnya menguntai berlian dari syurga. Setiap hari ku
inginkan untuk berkata padanya “Akankah kau seperti mentari yang setiap pagi
aku melihatmu?” atau bahkan sekedar kata “Aku inginkan kamu hingga syurga”.
Ahh, bagai kupu-kupu terbang di jaringan
bawah kulit perutku.
Kini aku hanya bisa memandangi huruf demi
huruf dari namanya. Hanya dapat menerka bagaimana wajahnya. Hanya menebak-nebak
seperti apa sifatnya, wataknya lewat cerminan diri. Mungkin belum pantas
sekarang, atau tahun depan, atau dua tahun lagi. Aku hanya ingin bilang, bahwa
aku jatuh cinta padanya jauh sebelum kami mengenal, bahkan tau siapa dirinya.
Aku jatuh cinta padamu
Engkau-Yang-Tak-Ku-Tahu-Namanya. Engkau sebuah deretan huruf dari S menuju I.
Engkau yang terdiri dari 5 huruf. Engkau yang akan menjadi bagian dari keluarga
besar kita. Engkau yang akan mendidik jundullah cilik kita. Engkau yang akan
menghadap waliku, meminangku. Engkau yang akan ku sebut SUAMI.
Kini aku hanya diam, menguntai doa-doa
indah hingga ke langit. Menyegerakan ilmu yang ku dapat agar dapat diamalkan. Membina
diri seperti yang dia inginkan. Memanfaatkan ruang kosong di otakku dengan
faham ilmu yang luas dari Rabb kita. Bergegas memantaskan diri untuk
mendampinginya hingga ke jannahNya. Aamiin.
Dariku yang hanya bisa menunggu.
0 komentar