Malam semakin larut saja
saat ku telusuri ribuan produk-produk kebutuhan sehari-hari. Senja bukan tak
ingin menjejak, hanya saja sudah waktunya ia pergi bergilir tugas dengan sang
bulan. Andaikan sejuknya angin dapat berbicara bahwa peluh-peluh yang telah mengering
terkena kibasan AC ini adalah semata-mata patuh pada perintah yang diatas. Menjaga
tiap-tiap deru nafas yang berpacu waktu senantiasa dalam keikhlasan.
Setiap langkah yang kita
jejak hari ini semoga mendapatkan ridhoNya. Meski kadang kesal, lelah, bosan,
dan ingin segera berakhir, ini semua bukan mereka yang menginginkan kita, bukan
mereka yang membutuhkan kita. Kita ada karena mereka, kitalah yang butuh mereka, sebagai penerus
estapeta jalan yang kita titi ini.
Walau berat beban yang
kita tanggung hari ini, yakin bahwa ini akan tidak selesai disini saja. Masih ada
beban yang lebih berat menanti untuk kita bawa.
Jangan lupakan hak tubuh
untuk beristirahat. Suara itu kini semakin kencang. “Kapan kau isi diriku? Kapan
kau istirahatkan aku?” hari sudah semakin larut. Bahkan teman kosan sudah
terlelap. Kurasa lapar itu tak nampak lagi. Rapel saja makannya besok pagi. Supaya
dahsyat!
-Catatan H-2 Expressi-
0 komentar