Amanah
Desember segera muncul ke
permukaan, sedang Nopember masih meragukan untuk bersantai-santai ria. Nopember
mengisahkan antara pembagian pikiran dan tubuh berada dalam 3 siklus kehidupan.
Kampus, kampus, dan kampus. Lho! Sama saja? Oke, antara rumah, kampus, dan
organisasi. Semua terjadi tarik-menarik dalam bulan Nopember ini. Entah mengapa
ghiroh yang muncul ini makin menggebu-gebu ketika amanah sudah ditangan. Awalnya,
hanya sebuah “penggugur kewajiban” ketika memegang tugas ini. Juga awalnya ragu
dengan kemampuan diri. Tetapi, setelah di uji di IPB dan ITB. Saya jadi yakin.
#plakk
Semua kembali pada motto
yang membuat saya semangat “Do what you love, do what you love”. Meskipun ada
rasa ‘berat’ dan ‘ragu’ juga tak begitu dicintai. Menjadi bagian dari
kepanitiaan suatu acara yang lumayan besar adalah kebahagiaan tersendiri. Yang perlahan
ia akan berubah menjadi sebuah kecintaan. Mungkin juga, semangat yang ada saat
ini adalah bagian dari “penuntasan janji” yang ku lakukan bersama ka Emil saat
berada di semester genap pertama lalu. “Yu, ditunggu kontribusinya di semester
3 ya.” Dengan polosnya menjawab “Iya ka, beneran deh. Insyaallah.” Haha, semua
sudah terjadi. Janji yang terucap tak mungkin ditarik kembali. #lebay
Semua yang terjadi tak
lain tak bukan ialah sudah menjadi bagian fase kehidupan yang harusnya ku
jalani. Kita hanya berproses. Berproses bermetamorfosis dari ulat kecil tiada
cantik menjadi kupu-kupu yang indah. Proses itu memang menyakitkan, dan
membutuhkan waktu yang lama. Namun, dari proses yang ada dan terjadi Nopember
ini aku dapat ambil beberapa pelajaran. Diantaranya tentang kesabaran. Sabar saat
waktu yang semestinya untuk beristirahat, musti sigap bikin jarkoman, publikasi.
Sabar saat kita merasa sendiri. Sabar saat koordinasi dengan koordinatornya. Sabar
menghadapi anggotanya. Sabar saat menjawab sms-sms yang masuk. Sabar saat
handphone memorinya penuh. Yaaaa, sabar ajalah. Juga dapat pelajaran yang
lainnya, yaitu komunikasi. Ini yang me-…-kan (isi saja sendiri). Disaat koordinasi
membutuhkan waktu yang sigap dan cepat. Kadang males itu muncul, haha jangan
ditiru ya! Ya tentang koordinasi ini, intinya harus terbuka apa yang harus di
kordinasikan. Sip.
Pinter-pinter kontrol emosi
deh kalau berada dalam event-event yang menguras banyak tenaga dan pikiran ini. Semangat!!!
0 komentar