Aku, Hujan di Langitmu
dok. pribadi |
Aku akan datang padamu, menjelma menjadi hujan yang
membasahi atap rumahmu saat petang. Menemanimu lewat titik air yang bias di
jendela kaca. Memanjakan matamu dengan lukisan pelangi di langit nun tinggi.
Mendinginkan harimu yang seharian ini menghangat. Selepas bertemu mereka, yang
katamu menjengkelkan.
Aku akan datang padamu, menjelma menjadi gerimis
pada akhir malam. Menemanimu yang sedang terjaga. Mengamini apa yang kamu
pinta. Lewat rintik yang bahkan hampir tak terdengar, diam-diam berharap
permintaanmu dikabulkan. Doamu pada seseorang, yang kamu sebut namanya setiap malam.
Kuharap ada aku juga di sana.
Aku akan datang padamu, menjelma menjadi embun pagi
hari. Membungkus setiap harapanmu, yang banyak menyebar setelah berdoa dalam-dalam.
Menyemangatimu lewat titik-titik air dedaunan. Menawarkanmu hari yang lebih
baik dari sebelumnya.
Aku
akan datang padamu, menjadi hujan di langitmu hari ini. Bukan hujan yang akan membuatmu
lari berlindung, menjauhiku. Bukan hujan yang membuatmu cemas ketika mengirimkan
pertanda kedatangan. Bukan hujan yang akan membuat tubuhmu lemah. Bukan pula
hujan yang membuatmu menyembunyikan air mata dalam tiap rintikku. Aku bukan
hujan yang seperti itu.
Aku,
akan jadi hujan di langitmu yang menyenangkan. Menentramkan hati, juga harimu.
Kamu bebas bermain-main dengan rintikku, tanpa harus takut esok akan sakit. Kamu
bisa menangis sepuasnya, tapi aku akan membuatmu lega. Menangislah sepuasmu, aku
akan menghiburmu dengan pelangi. Dengan warna terindah yang belum pernah kamu
lihat.
Tapi, seperti hujan yang kelak mereda, gerimis yang
akan menghilang, dan embun yang nantinya akan jatuh ke tanah. Mungkin aku hanya
sementara saja. Menemanimu sebentar saja.
Jika saja, kamu mengizinkanku untuk tetap di sini.
Maka, aku akan menjelma menjadi hujan di langitmu dalam berbagai bentuk sesuai
kebutuhanmu. Jika hujan tidak turun hari ini, bukan berarti aku tak ada. Aku
akan menjelma menjadi awan yang cerah, menemanimu di mana saja dirimu berada. Melindungimu
dari sinar terik mentari, meneduhkanmu. Dan kita tetap bersama apapun
keadaannya.
0 komentar